Test Ride satu minggu Bersama Mio J
Saya secara pribadi unjukkan apresiasi yang tinggi beserta ucapan terima kasih atas kepercayaan pihak Yamaha Jatim (STSJ) melalui bro Mario Devan, untuk mencoba salah satu produk andalan YIMM yang terbaru yaitu Mio J, motor matic injeksi pertama dari Yamaha dengan kubikasi 115cc (113,7) yang digadang-gadang menjadi penerus klan Mio karbu ini selama satu minggu. Sebuah kesempatan emas yang tidak akan saya biarkan begitu saja.
Berbekal mesin yang telah dicangkok-kan YMJET-FI, motor baru ini saya ambil dari “persembuyian” di sekitar Royal Plaza Surabaya, untuk saya coba test ride, yang mana semuanya menggunakan parameter SAYA. Motor ini masih ter-bilang gress, karena saat saya terima, odometer menunjuk angka 76. Sehingga saya mengasumsikan bahwa motor ini benar² “BARU”.
Dengan segala keunggulan yang ada sebagaimana artikel sebelumnya, saya mencoba langsung “menggondol” motor ini tidak tanggung². Malam itu +- 74km lebih langsung saya libas menggunakan motor baru ini. Bahkan sensasi berkendara yang tidak sempat saya bayangkan terjawab sudah dengan jarak itu. Motor yang seat-nya sangat bersahabat itu tidak membuat saya kaget. Riding position sangat cocok untuk orang dengan tinggi 164cm dan berat 71kg ini Handlingnya mumpuni, saat saya mencoba ng4L@Y, juga mantab 😀
Bahkan kelihatan tidak kagét matic ini saat menggendong 71kg itu naik ke arah Malang. Sehingga masih mau ngacir saja. Saya bener² “coba” motor ini. Bahkan untuk jarak Surabaya Malang hanya saya tempuh 1 (satu) jam 15 menit, itu include isi BBM di Pandaan, plus memasukkan motor ke rumah! Mungkin tidak terlalu macet saja 😀 Fantastic… Mantab-lah pokok’é. Apalagi, sepertinya motor ini lebih “silent” dibanding Mio terdahulu…CMIIW
Oké…sementara itu dulu, next artikel akan coba saya bahas tentang “top speed” versi saya, dan konsumsi BBM, matic injeksi ini. Semuanya dengan parameter ala SAYA
Posted on 19 Maret 2012, in Mio J, Yamaha and tagged Handling, Mio J, Riding Position, Test Ride, Yamaha, YMJet-FI. Bookmark the permalink. 28 Komentar.
Ciess mantab mbah!! 🙂
Wehhh…
Menghina iki…
Mantab maksudté bobot-ku yo?
Cacakmu yo abot kok…buahahahahaha
ceba tes harga jual kembali mbah….
#kaburr
Weksss….
Gak beli…masak njual?
Iso mlebu BUI aq engko 😦
D
wis dibalekno
Yupsss…
Artikel terakhir…pas mbalékno critané
Btw, antara Japanan n Porong, wingi Mio J
wis léwat jalan baru lohhh 🙂
Cuma bisa melihat.. Dan berkata aja… Mbah wir botote antep juga… Plus minusnya di tunggu ya…
Oké masbro…
Insya Allah artikel selanjutnya mbahas lain-nya
dari sudut pandang / kacamata SAYA 🙂
Siiiip…
Tak tunggu…
Walah… Mbah lek aku seng numpak… Piye iki 80kg+++ / 180cm.
Ojo numpak masbro…
Tuku’o aé…
Aq sing nggawé 😀
mantep….
motornya lho mbah bukan bobotnya xixixi
wakakakaka…
Menghina iki…secara haluzzzz
😀
aseeeeeeeeeeeeek
oponé sing aseeeek iki bro?
gaya potoe aseeek…wkwkwkkwkw
seminggu?
awas meteng lho
wkwkwwk
nitip ahhhhh
seminggu kok meteng?
wong mek diambungi yo gak lah…
wakakakakakaka
yang baru yang baru….
Nggoné sampéan koyok’é yo baru…
Mbuh ganti mesin opo ganti striping 😀
woch,handal mas om siji iki…malang SBY mung 1jam….ckckckckc(BUS PATAS ae kalah)
Mosssooooookkkk…
Sepi mungkin….jadi bisa ngebuttt 😀
boleehh om…
nice post .
buat yang galau… baca ini…
mampir sodara sodara
Apanya yang boleh masbro 🙂
Ada gorengan saya yang baru tuh 😀
Ojo lali test BBM mz, buat gambaran hasil turing saya dulu yg tembus 1:59km dengan Pertamaxplus. Masih penasaran kalau pakai Premium piro. Lanjut kang Wirooooo….
aq ra disilihi.
mosssooookkk…
ente bedo area…plat AG gak melok
wewenange kono… 😀
haduh racun maning 😀
Mosssssooooookkkkkk… 🙂